Menjelang pergantian tahun 2024 menuju tahun baru 2025, para perempuan yang berasal dari tiga kelurahan (Buloa, Tallo, dan Kaluku Bodoa) telah berkumpul di Masjid Terapung Ar-Rahmah untuk menyusun sebuah tuntutan atau resolusi yang diberi nama ‘Resolusi Utara Kota Makassar 2024’.

Resolusi ini dibuat untuk mengingatkan sekaligus mendesak pemerintah Kota Makassar untuk segera mengatasi permasalahan air bersih yang sudah puluhan tahun dialami oleh masyarakat khususnya perempuan yang ada di Kecamatan Tallo.

Dalam pembacaan Resolusi Utara Kota Makassar 2024, Wana yang juga pada pertemuan ini telah dipilih dan dideklarasikan sebagai Ketua Organisasi Perempuan Pejuang Air Bersih ‘PARAS’ Tallo menggarisbawahi soal kinerja pemerintah yang belum bisa menangani permasalahan yang mereka hadapi.

“Wali Kota telah Silih Berganti, Namun Krisis Air di Tallo tetap Tidak Ada yang Peduli’. Kalau bicara kebijakan, masalah krisis dan ketidakadilan atas akses air bersih yang kami alami belum betul-betul ditangani serius oleh pemerintah. Buktinya, sudah ada lima Wali Kota yang bergantian memimpin Kota Makassar, namun masalah air bersih yang kami alami masih menjadi permasalahan akut sampai hari ini. Bahkan, kondisi yang kami alami seakan menjadi hal yang berkebalikan dengan predikat Kota Makassar sebagai Kota Dunia dan Kota Bahagia.”, Ujarnya.

Terakhir, Wana tetap berharap agar pada tahun 2025 mendatang, masalah krisis air bersih yang sudah mereka alami dapat segera terselesaikan.

“Meskipun saat ini, PDAM Kota Makassar telah menargetkan Makassar terbebas krisis air bersih pada tahun 2027 mendatang dengan berbagai program jangka pendek dan jangka panjangnya. Namun, kami dari Perempuan Tallo tetap mendesak kepada pemerintah dan para pihak terkait untuk segera mengatasi permasalahan akut yang telah kami alami selama bertahun-tahun.”. Tutupnya.

Berikut Tujuh Tuntutan dalam Dokumen ‘Resolusi Utara Kota Makassar 2024’ yang dilahirkan oleh organisasi Perempuan Pejuang Air Bersih Tallo:

  1. Mendesak pemerintah terkhusus Wali Kota Makassar yang sedang dan atau yang nantinya akan menjabat untuk menyelesaikan permasalahan krisis dan ketidakadilan atas akses air bersih yang dialami oleh ribuan kepala keluarga di Kecamatan Tallo, khususnya Kelurahan Buloa, Tallo, dan Kaluku Bodoa.
  2. Mendesak DPRD Kota Makassar khususnya Komisi C untuk membuat regulasi terkait dengan pemenuhan air bersih bagi warga di Kota Makassar.
  3. Meminta agar para pihak seperti PDAM Kota Makassar, Dinas PU Kota Makassar, dan BBWS Pompengang Jeneberang untuk duduk bersama merumuskan langkah dan strategi penyelesaian masalah air bersih yang holistik di Kota Makassar dari hulu hingga hilir.
  4. Menerapkan dan melindungi zona kawasan resapan air di Kota Makassar
  5. Memelihara dan melindungi Kawasan Hutan di Tiga DAS (Tallo, Jeneberang, dan Maros) yang secara hidrologi mempengaruhi Kota Makassar
  6. Menerapkan pajak progresif penggunaan air tanah bagi Industri skala besar di Kota Makassar
  7. Membuat dokumen perencanaan adaptasi dan mitigasi dampak krisis air dan perubahan iklim di Kota Makassar

Perempuan Pejuang Air Bersih ‘PARAS Tallo’ merupakan organisasi rakyat yang baru dibentuk pada tanggal 26 Desember 2024 yang terdiri dari para perempuan yang berasal dari wilayah yang mengalami krisis dan ketidakadilan atas akses air bersih di Kota Makassar, tepatnya di Kelurahan Tallo, Buloa, dan Kaluku Bodoa. Secara struktur, organisasi ini diketuai oleh Ibu Wana dan masing-masing koordinator dari tiga kelurahan yakni Ibu Husnani (tallo), Ibu Hajrah (buloa), dan Ibu Tina (kalukubodoa)