Sejumlah petani yang berada di kawasan karst Simbang menggelar pertemuan dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan. Pertemuan ini digelar di rumah Pak Rusman, salah satu warga Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Selasa (08/01/2019).

Pertemuan yang dihadiri 20 orang petani ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara WALHI Sulsel dengan masyarakat di kawasan karst Simbang-Tompobulu. Karena menurut Direktur WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin, masyarakat Sambueja, Simbang dan Toddolimae merupakan dampingan WALHI Sulsel dalam menahan laju ekspansi pertambangan di kawasan karst di Sulawesi selatan.

“Keberhasilan kita dalam menghentikan rencana tambang PT Conch, bukan akhir dari perjuangan yang kita bangun selama ini. Perusahaan tambang pasti selalu mencari cara agar dapat menambang di kawasan karst kita. Maka dari itu, kita harus terus memperkuat diri, memperkuat masyarakat lainya dengan agenda-agenda yang akan kita buat kedepannya”, kata Amin di hadapan petani.

Dengan demikian, lanjut Amin, upaya perlindungan kawasan karst Simbang-Tompobulu melalui penguatan wilayah kelola rakyat harus mulai dipikirkan dan didiskusikan. Agar masyarakat di kawasan karst, terutama petani di Desa Sambueja dapat hidup sejahtera dan berkelanjutan.

Sementara salah satu warga Sambueja, Haeruddin, mengatakan bahwa pasca pertemuan masyarakat karst di Pangkep, sebulan yang lalu, dirinya semakin paham akan pentingnya menjaga kawasan karst. Kedepan, saya berharap masyarakat juga diberi pemahaman terkait pentingnya melindungi kawasan karst.

“Kita senang sekali karena WALHI Sulsel selalu ada mendampingi masyarakat, terutama saat kita berupaya menghentikan rencana tambang dan pendirian pabrik semen di Desa Sambueja dan Simbang. Sekarang adalah waktunya untuk menguatkan masyarakat, agar masyarakat memiliki semakin kuat dalam melindungi kampung dan sumber penghidupannya.

untuk diketahui, PT Conch merupakan salah satu perusahaan tambang dan pabrik semen dari China. Tahun 2015, perusahaan asal China ini berencana menambang dan membangun pabrik semen di Desa Sambueja, Desa Simbang dan Desa Toddolimae, namun masyarakat menolak rencana tersebut.

Lain dari pada itu, diskusi WALHI Sulsel dan masyarakat Sambueja berlangsung santai serta penuh keakraban. Diskusi ini pun berhasil melahirkan rencana dan agenda penguatan WKR yang akan dikerjakan oleh WALHI Sulsel maupun masyarakat Desa Sambueja. (pb)